5 Kriteria Phising yang membahayakan data anda

5 Kriteria Phising yang membahayakan data anda | Menurut Singapore Straits Time, dalam tiga bulan awal tahun 2022 ada sekitaran 93 korban di Singapura yang kehilangan sekitaran 56,2 juta dolar AS (sekitaran Rp870 miliar) karena penipuan usaha e-mail kompromi (BEC). Beberapa korban tidak ketahui jika e-mail itu dikirimkan oleh scammers, karena seperti terlihat e-mail biasa dari contact usaha mereka. Rupanya scammers telah meretas e-mail contact usaha ini dari alamat e-mail palsu.

Korban sudah ditipu untuk lakukan beberapa transaksi bisnis besar sebesar US$14 juta ke rekening bank yang digenggam dengan alamat e-mail palsu supaya seakan-akan datang dari client korban. Ini kali hacker jadi benar-benar pandai dan selalu manfaatkan peluang kecil untuk menyogok korbannya. Oleh karena itu, ArmourZero akan share beberapa karakter e-mail phising agar lebih waspada dengan e-mail yang kelihatan aman.

1. E-mail itu terdengar seperti teror atau tuntutan yang tidak realitas

Peretas umumnya mengancam korbannya saat mereka lakukan penipuan phishing. Mereka sukai memakai frasa yang menggerakkan korban untuk lakukan suatu hal seperti, “dibutuhkan perlakuan selekasnya” dan “account ditutup” ialah hal umum. Teror dan tuntutan yang tidak realitas ini berkaitan dengan pesan phishing.

2. Ada tujuan tertentu

Dalam umumnya kasus e-mail phishing, scammers akan lakukan usaha terselinap seperti minta korban untuk mengirimi beberapa uang untuk pengeluaran atau ongkos. Bila Anda tangkap pesan seperti ini, karena itu Anda harus mengetahui jika itu ialah tanda-tanda penipuan e-mail.

3. Ejaan dan penulisan yang jelek

Mayoritas e-mail eksperimen sosial akan bersandiwara jadi perusahaan terpenting untuk menipu korbannya. Tetapi, tipe e-mail ini kerap dikirimkan dengan kekeliruan gaya bahasa dan ejaan. Perusahaan multi-miliar dolar tidak membagikan e-mail secara koheren, dan ini ialah pertanda e-mail penipuan. Simak juga artikel lain dari ArmourZero mengenai langkah mengenal dan menghindar penipuan Business E-mail Compromise (BEC) pada artikel kami di tehnologi.id yang lain.

4. URL yang tidak stabil atau salah

Study dari ABS mendapati jika 30% orang masih mengeklik link di e-mail yang tidak paling dipercaya walau mereka mengetahui jika itu kemungkinan beresiko. Bila Anda ingin ketahui apa link yang dipasangkan dalam e-mail bisa dipercayai, Anda bisa arahkan mouse ke atasnya. Bila alamat hyperlink tidak pas dengan link yang dipasangkan, kemungkinan itu ialah link beresiko yang ke arah website phishing.

5. Anda akan disuruh untuk memberi data rahasia

Lepas dari pengirimnya, kita agar lebih waspada saat terima e-mail yang minta pengungkapan info individu yang peka seperti nomor kartu credit, nomor rekening bank, password, dan lain-lain.

Laporan terkini memperlihatkan jika e-mail spear phishing yang menyaru sebagai pegawai Bank of America coba mengekstrak info peka dari pemakai bank. Tiap e-mail yang minta Anda untuk mengirimi data yang bisa dimasuki kemungkinan ialah penipuan dan seorang coba mengambil data peka.

Saat kita bekerja dengan internet, silahkan jadi pemakai yang pintar. Jangan dibiarkan scammers masuk ke kami dan ambil semua. Kami bisa amankan data kami dengan alat management keamanan yang handal dan sanggup meliputi diagnosis dan tanggapan.

Tinggalkan komentar